Jumat, 29 September 2017

3 Mekanis Tubuh & Faktor Risiko Yang Dapat Memicu Anemia

 Pengetian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana sel-sel darah atau hemoglobin yang sehat dalam tubuh berada di nilai normal. Biasanya orang yang kekurangan hemoglobin, tubuhnya akan lemas dan lesu.


Kenapa kekurangan hemoglobin membuat tubuh menjadi lemah?

Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, karena itulah tubuh menjadi lemas.

Gejala Anemia

Selain tubuh yang lemas, anemia juga dapat dikenali dari gejala berikut ini :
  1. Kulit pucat atau kekuningan
  2. Detak jantung tidak beraturan
  3. Napas pendek
  4. Pusing dan berkunang-kunang
  5. Nyeri dada
  6. Tangan dan kaki terasa dingin
  7. Sakit kepala
  8. Sulit berkonsentrasi
  9. Insomnia
  10. Kaki kram

Gejala anemia akan semakin terasa apabila kondisi yang diderita semakin memburuk. Karena pada awalnya, gejala anemia sering kali tidak disadari oleh penderita.

Penyebab & Faktor Risiko Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun tiga mekanisme tubuh utama yang memicunya adalah :

  • Rusaknya sel darah merah dalam jumlah yang besar
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat meahan stres rutin dari sistem peredaran darah, maka cepat dapat pecah secara prematur, sehingga menyebabka anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui peyebabnya.

  • Kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorag mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Atau juga kekurangan darah bisa disebabakan oleh penyakit seperti penyakit pecernaan (maag, gastritis dan kanker), peggunaan obat anti-inflamsi (OAINS) dan menyebabkan gastritis dan pendarahan saluran cerna, dan yang terakhir adalah menstruasi dan melahirkan, terutama jika pendarahan menstruasi yang berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai penadarahan kronis.

  • Produksi sel darah merah kurang
 Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya  produksi sel darah merah atau tergangguanya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.

Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. kondisi yag terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
  1. Anemia sel sabit
  2. Anemia defisiesi besiKekurangan vitamin B12, Asam Folat
  3. Masalah sumsusm tulang belakang dan stem cell
  4. Kondisi kesehatan lain

Di antara berbagai penyebabnya, anemia bisa terjadi akibat kelainan bawaan, masalah gizi (seperti kekurangan zat besi atau vitamin), infeksi, beberapa jenis kanker, atau paparan obat atau racun.

Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan risiko munculnya anemia pada diri seseorang adalah :
  1. Kekurangan vitamin dan zat besi.
  2. Gangguan pencernaan pada usus. Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi – seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac – akibatnya dapat meningkatkan risiko anemia.
  3. Menstruasi Wanita yang masih memiliki menstruasi risiko anemia lebih besar dari pada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah
  4. Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.
  5. Terkena penyakit kronis dan luka organ dalam yang di iringi pendarahan
  6. Riwayat anemia keluarga
  7. Faktor lain, seperti infeksi, kelainan darah, penyakit autoimun, kecanduan alkohol, terkena zat kimia beracun, dan efek samping dari obat dapat meningkatkan risiko anemia pada seseorang.
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung Zat besi, Folat, Vitamin B12, dan Vitamin C.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar