Jumat, 29 September 2017

3 Mekanis Tubuh & Faktor Risiko Yang Dapat Memicu Anemia

 Pengetian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana sel-sel darah atau hemoglobin yang sehat dalam tubuh berada di nilai normal. Biasanya orang yang kekurangan hemoglobin, tubuhnya akan lemas dan lesu.


Kenapa kekurangan hemoglobin membuat tubuh menjadi lemah?

Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, karena itulah tubuh menjadi lemas.

Gejala Anemia

Selain tubuh yang lemas, anemia juga dapat dikenali dari gejala berikut ini :
  1. Kulit pucat atau kekuningan
  2. Detak jantung tidak beraturan
  3. Napas pendek
  4. Pusing dan berkunang-kunang
  5. Nyeri dada
  6. Tangan dan kaki terasa dingin
  7. Sakit kepala
  8. Sulit berkonsentrasi
  9. Insomnia
  10. Kaki kram

Gejala anemia akan semakin terasa apabila kondisi yang diderita semakin memburuk. Karena pada awalnya, gejala anemia sering kali tidak disadari oleh penderita.

Penyebab & Faktor Risiko Anemia

Anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor, namun tiga mekanisme tubuh utama yang memicunya adalah :

  • Rusaknya sel darah merah dalam jumlah yang besar
Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat meahan stres rutin dari sistem peredaran darah, maka cepat dapat pecah secara prematur, sehingga menyebabka anemia hemolitik. Anemia hemolitik dapat hadir pada saat lahir atau berkembang kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui peyebabnya.

  • Kehilangan darah
Sel darah merah dapat hilang ketika seseorag mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun seperti kecelakaan, terluka, dsb. Atau juga kekurangan darah bisa disebabakan oleh penyakit seperti penyakit pecernaan (maag, gastritis dan kanker), peggunaan obat anti-inflamsi (OAINS) dan menyebabkan gastritis dan pendarahan saluran cerna, dan yang terakhir adalah menstruasi dan melahirkan, terutama jika pendarahan menstruasi yang berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai penadarahan kronis.

  • Produksi sel darah merah kurang
 Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel darah merah, yakni kurangnya  produksi sel darah merah atau tergangguanya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus sehingga fungsinya tidak optimal.

Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. kondisi yag terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
  1. Anemia sel sabit
  2. Anemia defisiesi besiKekurangan vitamin B12, Asam Folat
  3. Masalah sumsusm tulang belakang dan stem cell
  4. Kondisi kesehatan lain

Di antara berbagai penyebabnya, anemia bisa terjadi akibat kelainan bawaan, masalah gizi (seperti kekurangan zat besi atau vitamin), infeksi, beberapa jenis kanker, atau paparan obat atau racun.

Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan risiko munculnya anemia pada diri seseorang adalah :
  1. Kekurangan vitamin dan zat besi.
  2. Gangguan pencernaan pada usus. Gangguan usus akan mengganggu penyerapan nutrisi – seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac – akibatnya dapat meningkatkan risiko anemia.
  3. Menstruasi Wanita yang masih memiliki menstruasi risiko anemia lebih besar dari pada laki-laki dan wanita pascamenopause. Karena menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah
  4. Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan zat besi karena zat besi harus melayani peningkatan volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.
  5. Terkena penyakit kronis dan luka organ dalam yang di iringi pendarahan
  6. Riwayat anemia keluarga
  7. Faktor lain, seperti infeksi, kelainan darah, penyakit autoimun, kecanduan alkohol, terkena zat kimia beracun, dan efek samping dari obat dapat meningkatkan risiko anemia pada seseorang.
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang mengandung Zat besi, Folat, Vitamin B12, dan Vitamin C.





Jumat, 11 Agustus 2017

Makanan Penambah Darah Untuk Mencegah Anemia

Makanan Penambah Darah Untuk Mencegah Anemia - Penurunan sel darah merah dalam tubuh umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Tubuh anda tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin yaitu substansi dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Oleh karena itu kekurangan zat besi dapat menyebabkan anda merasa lelah dan lemas.


Sumber Zat Besi Penabah Darah

Terdapat dua bentuk zat besi yang diserap tubuh dari makanan yang Anda konsumsi, yaitu:
  • Heme => berasal dari hemoglobin. Umumnya terdapat di dalam bahan makanan hewani seperti daging unggas, daging merah, dan ikan.
  • Non-heme => terdapat dalam bahan makanan nabati seperti kentang, sayuran berdaun hijau, antara lain bayam, biji-bijian seperti wijen, dan buah-buahan kering, seperti kismis.
Zat besi lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi non-home yang berasal dari sumber nabati. Penyerapan juga akan lebih mudah jika makanan yang mengandung zat besi dikonsumsi dengan dukungan vitamin C yang banyak terdapat didalam buah buahan dan sayur sayuran seperti tomat, jeruk, mangga dan brokoli.

Agar tubuh tidak kekurangan darah sebaiknya biasakan untuk mengonsumsi makanan penambah darah yang kaya akan zat besi. Dan berikut adalah beberapa kelompok makanan yang dapat menjadi penambah darah tubuh anda. 
  • Kacang polong
  • Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam
  • Seafood,  seperti tiram, udang, sarden.
  • Daging unggas, seperti ayam, bebek.
  • Sereal yang sudah diberi kandungan tambahan zat besi.
  • Daging merah, seperti daging sapi daging kambing, hati.
Penambah Darah Sesuai Usia 

Beikut beberpa kelompok usia yang memerlukan perhatian khusus dalam asupan makanan penambah darah, diantaranya sebgai berikut :

Pada Bayi
  • Bayi memerlukan sekitar 11 mg zat besi per hari.
  • Pemberian ASI atau susu formula yang diperkaya dengan zat besi sangat dibutuhkan untuk mencegah kurang darah. Sebisa mungkin berikan ASI hingga bayi berusia 12 bulan.
  • Setelah usia setahun, pastikan si kecil tidak terlalu banyak mengonsumsi susu, karena justru dapat mengurangi porsi makanan lain seperti makanan kaya zat besi.
  • Hindari susu sapi karena bukan merupakan sumber zat besi yang terbaik untuk bayi di bawah 1 tahun. Sebisa mungkin hindari juga susu kambing dan susu kedelai sampai bayi Anda berusia setahun.
  • Sejak usia 6 bulan bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan padat pendamping ASI (MPASI). Berikan si Kecil makanan yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.
Pada Balita dan Anak - Anak

Setelah usianya setahun, balita dapat diberi susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai tiap hari, namun sebaiknya tidak lebih dari 0,2 liter. Sementara setelah usia 2 tahun, lebih baik berikan susu rendah lemak sebagai sumber zat besinya. 
  • Berikan daging tanpa lemak dan sereal serta roti yang mengandung zat besi.
  • Anak-anak berusia 4-8 tahun membutuhkan sekitar 10 mg zat besi dan untuk usia 9-13 tahun sekitar 8 mg.
  • Selain itu, jangan lupa berikan buah-buahan dan vitamin yang kaya vitamin C untuk penyerapan zat besinya.
Pada Pria dan Wanita Dewasa
  • Konsumsi buah dan sayuran kaya vitamin C.
  • Pria dewasa membutuhkan sekitar 8 mg zat besi per hari.
  • Remaja pria memerlukan sekitar 11 mg zat besi sedangkan remaja wanita 15 mg per hari.
  • Wanita dewasa membutuhkan sekitar 18 mg zat besi per hari hingga mencapai menopause yang mana kebutuhan zat besinya menurun.
Jika anda belum cukup dengan informasi ini, anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan suplemen zat besi atau penambah darah. Dan asupan zat besi penambah darah dapat berubah pada situasi tertentu, seperti wanita menjalani masa kehamilan dan butuhbanyak zat besi. Berkonsultasi ke dokter bisa membuat anda dapat menghindari risikokurang darah dengan asupan nutrisi yang tepat. 

Penanganan Dan Gejala Anemia Pada Anak

Penanganan Dan Gejala Anemia Pada Anak - Anemia pada anak menandakan jumlah sel darah merah yang dimilikinya lebih rendah dari batas aman sesuai usia anak. Kenali gejala apa saja yang harus diperhatikan pada kondisi ini dan bagaimana cara mengatasinya.



Bayi dibawah usia satu tahun dan anak remaja adalah dua golongan usia yang rawan menderita berbagai penyakit anemia. Anemia anak bisa disebabakan oelh berbagai faktor, antara lain gangguan nutrisi, infeksi, terlalu banyak pajanan obat atau racun, beberapa jenis kanker, dan akibat gangguan kesehatan yang diturunkan dalam keluarga.

Kelainan pada tubuh anak juga bisa menjadi penyebab turunya jumlah sel darah merah pada anemia hemolitik, tubuh menghancurkan sel sarah merah lebih cepat dari seharusnya. dan sehingga membuat sumsum tulang kesulitan menggantikan sel darah yang telah hancur walau telah meningkatkan produksi sel darah merah baru.

Tubuh yang lambat memproduksi sel darah merah baru pun bisa menyebabkan anemia. Pemicu lainnya adalah hilangnya sel darah merah dari tubuh, seperti pada perdarahan, cedera, operasi dan gangguan pembekuan darah.

Gejala Anemia Pada Anak

Berikut adlah beberapa gejala yang umumnya muncul pada anak yang mengidap anemia, dianataranya sebagai berikut :

  • Rewel
  • Lemas
  • Mudah lelah
  • Gangguan prestasi belajar
  • Pembesaran limfa
  • Mudah mengalami infeksi akibat turunnya daya tahan tubuh
  • Kulit atau area mata yang berwarna kuning
  • Kulit yang berwarna keabu abuan dan begitu pula pada area kelopak mata dan daging kuku.
Gejala lain dapat muncul pada anak yang mengidap anemia serius, yaitu napas pendek, pembengkakan tangan dan kaki, kebiasaan memakan benda aneh, serta denyut jantung yang sangat cepat. Segera temui dokter jika kondisi semakin memburuk dan bawa kerumah sakit sebelum kondisi berkembang menjadi permanen dan menganggu tumbuh kembang anak.

Cara Menangani Anemia Pada Anak

Untuk menangani anemia padaanak, dokter akan nelakukan tes darah lengkap untuk memastikan jumlah sel darah merah dan retikulosat serta menentukan langkah penanganan yang akan dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Adapun langklah langkah pengobatan penyakit anemia pada anak yang mungkin diambil, adalah sebagai berikut :
  • Memberikan suplemen zat besi dan vitamin B12
  • Mengobati infeksi yang memicu anemia
  • Memberikan obat untuk meningkatkan produksi sel darah merah
  • Mengankat limfa untuk mencegah sel darah hancur terlalu cepat
  • Menghentikan konsumsi obat obatan yang menjadi penyebab anemia.
  • Melakukan transfusi darah di rumah sakit pada kasus anemia hemolitik
  • Transplantasi sumsum tulang yang bertugas memproduksi sel darah merah baru.
  • terapi hormon untukmengatur perdarahan jika anemia dialami remaja perempuan yang siklus haidnya tidak beraturan atau berat.
Cara terbaik mengurangi risiko anemia pada anak adalah dengan cara mencegahnya dengan salah satu langkah pencegahan yang belum anda lakukan adalah dengan berusaha untuk tidak memberikan susu sapi pada anak yang belum berusia 1 tahun. Walaupun ASI memiliki kandungan besi yang lebih rendah, namun tingkat penyerapan ASI lebih tinggi dibanding susu sapi. Anda bisa perbanyak sumber zat besi selain ASI atau memberikan anak yang lebih dewasa suplemen zat besi.

Pastikan anda memperhatikan keseimbangan nutrisi pada anak sehingga anak bisa terhindar dari penyakit anemia juga terhindar dari obesitas. Diskusikan bersama dokter tentang pilihan menu makanan yang tepatserta langkah pencegahan dan penanganan anemia pada anak lainnya. 

Kamis, 10 Agustus 2017

Kenali Anemia Hemolitik

Anemia Hemolitik - Merupakan kondisi dimana hancurnya sel darah lebih cepat dibandingkan pembentukannya. Terjadinya anemia hemolitik dapat dipicu oleh faktor dari dalam sel darah merah maupun faktor dari luar sel darah merah.



Anemia hemolitik ekstrinsik merupakan anemia hemolitik yang disebabkan oleh respons sistem imun yang merangsang limpa untuk menghancurkan sel darah merah. Sedangkan anemia hemolitik intrinsik merupakan anemia hemolitik yang disebabkan oleh sel darah merah yang tidak normal. Kondisi tersebut menyebabkan sel darah merah tidak memiliki masa hidup seperti sel normal. Anemia hemolitik intrinsik umumnya diturunkan secara genetik seperti anemia sel sabit atau thalassemia.

Anemia hemolitik baik yang ekstrinsik maupun intrinsik dapat muncul dalam jangka waktu pendek maupun muncul sebagai penyakit kronis. Anemia hemolitik tomporer dapat diobati dan hilang setelah beberapa bulan., sedangkan anemia hemolitik kronis dapat diderita seumur hidup dan menyebabkan terjadinya kekambuhan setelah periode waktu tertentu.

Penyebab Anemia Hemolitik

Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia hemolitik intrinsik adalah :

  • Talassemia
  • Anemia sel sabit
  • Defiensi enzim piruvat kinase
  • Definsiensi enzim glukosa -6 fosfat dehidrogenase
Sedangkan beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia hemolitik ekstrinsik adalah:
  • Pembesaran limpa.
  • Infeksi virus Epstein-Barr dan Hepatitis.
  • Infeksi bakteri Coli, Salmonella typhi, dan Streptococcus sp.
  • Leukemia.
  • Limfoma.
  • Tumor.
  • Lupus.
  • Sindrom Wiskott-Aldrich.
  • Sindrom HELLP.
Anemia hemolitik ekstrinsik juga dapat terjadi akibat efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, seperti:
  • Paracetamol.
  • Antibiotik, terutama penisilin, ampisilin, dan metisilin.
  • Chlorpromazine.
  • Ibuprofen.
  • Interferon.
  • Procainamide.
  • Quinine (kina).
  • Rifampin.
Salah satu penyebab utama anemia hemolitik berat adlah kesalahan transfusi darah dimana golongan darah pedonor dan penerima tidak cocok. kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah secara luas di dalam tubuh. 

Ada juga yang dinamakan dengan anemia hemolitik mikroangiopatik, yaitu kondisi pada saat sel darah merah terfragmentasi. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan kondisi tersebut, diantaranya sebagai berikut :
  • Gangguan katup jantung buatan.
  • Sindrom hemolitik uremia (SHU).
  • Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP).
  • Disseminated Intravascular Coagulation (DIC).
Sedangkan pada bayi yang baru lahir, terdapat suatu kondisi anemia hemolitik yang dinamakan eritroblastosis fetalis. Kondisi ini terjadi akibat ketidakcocokan golongan darah rhesus antara ibu hamil dengan janin. Jika seorang ibu hamil memiliki golongan darah rhesus negatif dan ayah janin bergolongan rhesus positif, terdapat kemungkinan janin di dalam kandungan memiliki rhesus positif. Keadaan tersebut akan menyebabkan sel darah merah janin diserang oleh antibodi dari tubuh ibu.

Penyakit anemia hemolitik cukup berbahaya bagi bayi dikarenakan komplikasi dari anemia tersebut. Saat ini, pengobatan untuk bayi yang mengalami eritroblastosis fetalis adalah dengan pemberian imunoglobulin intravena (IVIG) atau transfusi darah. Dokter juga dapat mencegah munculnya eritroblastosis fetalis pada ibu hamil yang terdiagnosa kondisi tersebut dengan memberikan injeksi RhoGAM pada usia kehamilan 28 minggu. 

Gejala Anemia Hemolitik

Gejala Anemia Hemolitik hampir mirip dengan anemia jenis lain, untuk membedakannya perlu dilakukan diagnosis lebih lanjut dan berikut beberapa gejala anemia hemolitik yang sering muncul adalah :
  • Pusing.
  • Kulit pucat.
  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Kepala terasa berat dan berkunang-kunang.
  • Letih dan tidak dapat melakukan aktivitas fisik berat.
Sedangkan gejala lainnya yang mungkin juga dapat muncul pada penderita anemia hemolitik adalah sebagai berikut :
  • Jantung terasa berdesir.
  • Denyut jantung meningkat.
  • Pembesaran limpa dan hati.
  • Urine yang berubah jadi gelap.
  • Kulit dan putih mata menguning.
Pengobatan Anemia Hemolitik

Pengobatan hemolitik akan bergantung pada tingkat keparahan anemia, kondisi kesehatan pasien secara umum dan toleransi pasien terhadap obat obatan tertentu dan metode pengobatan anemia hemolitik antara lain adalah :
  • Transfusi darah. Transfusi darah bertujuan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah pasien dan mengganti sel darah yang rusak secara cepat.
  • Imunoglobulin intravena (IVIG). Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan pasien lebih rentan terkena infeksi.
  • Kortikosteroid. Pada pasien anemia hemolitik ekstrinsik yang disebabkan oleh penyakit autoimun, kortikosteroid berfungsi untuk menekan respons sistem imun agar sel darah merah tidak dihancurkan dengan mudah.
  • Operasi pengangkatan limpa. Limpa merupakan organ yang befungsi menghancurkan sel darah merah.
Bagi penderita anemia hemolitik yang sudah didiagnosis oleh dokter perlu diperhatikan hal hal berikut ini agar dapat menjalani aktivitas normal, diantaranya sebagai berikut :
  • Rutin menggosok gigi
  • Rutin mencuci tangan
  • Menghindari makanan makanan mentah
  • Menjalani vaksinasi flu tiap tahun secara rutin
  • Menghindari kerumunan orang yang banyak untuk menurunkan risiko infeksi
  • Menghindari kontak langsung dengan orang sakit terutama penyakit infeksi
Komplikasi Anemia Hemolitik

Beberapa komplikasi yang dapat muncul pada penderita anemia hemolitik adalah  :
  • Sakit jantung
  • Gagal jantung
  • Tingkat keparahan anemia pada pasien hemolisis intravaskular, kekurangan zat besi akibat hemoglobinuria kronis memperparah anemia yang sudah muncul. 

8 Sayuran Untuk Penambah Darah Bagi Penderita Anemia

8 Sayuran Untuk Penambah Darah Bagi Penderita Anemia - Salah satu cara untuk mengatasi penyakit anemia tersebut adalah dengan cara mengonsumsi zat besi, dam selain dari obat yang diberikan oleh dokter, zat besi tersebut juga bisa didapatkan dari sayuran yang ada disekitar kita.

Berikut beberapa sayuran untuk penambah darah bagi penderita anemia, diantaranya sebagai berikut :
  • Kulit Kentang


Kentang merupakan salah satu sayuran yang akaya akan gizi dan terutama dalam hal kandungan karbohidrat. Namun kulit kentang juga ternyata memiliki banyak gizi yang memiliki kandungan zat besi yang jauh lebih banyak dari pada isi kentangnnya sendiri. 

Sebuah penelitian juga menyatakan bahwa kulit kentang memiliki zat besi 5 kali lebih banyak dari isi kentang sendiri. Maka dari mulai sekarang cobalah mengonsumsi kentang bersama kulitnya pastikan kulit kentang tersebut bersih.
  • Kembang Kol

Sayuran yang dapat menjadi penambah darayh adalah kembang kol. Sayuran ini dapat mergenerasi sel darah mertah dengan sangat baik. Kembang kol sangat mudah didapatkan dan bisa diolah menjadi aneka macam masakan.

Selain zat besi kembang kol juga memiliki kandungan gizi lainnya seperti kalsium, kalium, protein, niasin, dan thamine dan selain kembang kol, anggota keluarga kubis kubisan lainnya yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi adalah brokoli.
  • Tomat

Tomat merupakan salah satu sayuran wajib yang selalu hadir di berbagai masakan. Tomat dapat dijadikan perlengkapan untuk tumis-tumisan, sayur sop, soto, sambel atau dimakan langsung sebagai lalapan. Jika ingin yang segar maka tomat juga bisa dijadikan minuman jus.

Tomat juga memiliki zat besi yang cukup banyak dalam satu cangkir tomat terdapat 3,39 mg zat besi. dan selain itu tomat juga dapat menjadi obat awet mudah karena memiliki banyak kandungan antioksidan.
  • Bayam

Bayam merupakan salah satu sayuran yang terkenal sebagai pemasok zat besi yang berlimpah. Sayuran ini sangat baik dikonsumsi oleh para penderita anemia maupun ibu hamil dan pasalnya kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan dan kecerdasan janin.

Namun jangan sampai mengonsumsi bayan yang sudah melewati 5 jam dari proses pemasakan karena kandungan di dlam bayam dapat berpotensi menjadi racun apabila sudah berinteraksi dengan oksigen.
  • Kangkung

Salah satu ciri sayuran yang memiliki banyak kandungan zat besi adlah daunnya yang berwarna hijau gelap. kangkung memang salah satu satyuran yang kaya akan kandungan zat besi , tidak hanya daunnya hampir seluruh bagian dari kangkung memiliki zat besi yang banyak dan selain itu kankung juga merupakan sumber vitamin A, vitamin B dan vitamin C yang snagat baik.

Dindonesia sendiri mendapatkan kangkung sangatlah mudah dan anda bisa menanamnya sendiri, membeli dipasar hingga di supermarket dan harganya juga sangat murah dan bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan yang sangat lezat. 
  • Jagung

Tidak hanya sebagai sumber karbohidrat jagung juga ternyata memiliki kandungan zat besi dan tembaga yang cukup banyak. Dan selain itu sayuran penambah darah ini juga cukup kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin C.

Jagung sangatlah mudah didapatkan disekitar kita dan juga mudah untuk diolah menjadi berbagai panganan .
  • Sawi

Dengan daunnya yang berwarna hijau gelap, sawi menjadi salah satu sayuran yang dapat menambah darah. dan memiliki kandungan zat besi yang dimilikinya sangat baik untuk penderita anemia, dan selain itu sawi juga memiliki kandungan nutrisi yang lainnya seperti vitamin A, vitamin B, VitaminC.

Berbagai macam mineral juga terdapat dalam sawi dianataranya adalah magnesium, potassium, dan kalium. Berbagai jenis mineral tersebut sangat baik dikonsumsi oleh para ibu hamil agar pertumbuhan janinnya dapat berjalan lancar.
  • Daun Katuk

Sayuran terakhir yangdapat menambah darah adalahdaun katuk. Daun katuk ini memiliki kandungan zat besi yang sangat baiak untuk tubuh. Selain itu juga daun katuk juga memiliki zat fosfor yang berguna untuk pertumbahan tulang.

Diindonesia daun katukl biasanya digunakan untuk melancarkan ASI bagi para ibu yang sedang menyusui. Daun katuk ini juga dapat diolah menjadi masakan layaknya bayam dan kangkung. Namun anda harus berhati hati karena daun katuk dapat menjadi racun apabila tidak benar dalam pengolahannya.

Nah itulah dia berbagai macam sayuran yang menjadi penambah darah yang kaya akan kandungan zat besi dan kandungan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya adalah 18 mg. Dan jika pastikan anda memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengonsumsi berbagai sayuran diatas.

Ciri - Ciri Gejala Awal Pada Penyakit Anemia

Ciri - Ciri Dan Gejala Awal Penyakit Anemia - Ciri kekurangan darah atau biasa yangdisebut sebagai Anemia memiliki beberapa gejala yang nampak pada seseorang.

Anemia mrupakan penyakit dimana seseorang kekurangan darah terutama zat yang dikenal dengan istilah hemoglobin. Penyebab Anemia tentu saja dari berbagai faktor termasuk stress dan juga faktor genetik atau bisa juga dari gangguan atau faktor lainnya.


Ketika muncul gejala-gejala tertentu pada tubuh seseorang tentu saja harus segera mengidentifikasi gejala penyakit anemia yang timbul tersebut dengan teliti untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Beberapa tanda seseorang yang mengalami anemia sering juga dikaitkan dengan beberapa penyakit yang dianggap serius misalnya seperti kuningan, HIV/AIDS dan juga kanker. Dibawah ini seperti yang diterbitkan oleh Boldsky beberapa ciri penyakit anemia yang perlu diwaspadai, diantaranya sebagai berikut :

  • Merasa cepat lelah
Jika seseorang memiliki jumlah sel darah merah yang rendah biasanya akan snagat cepat merasakan lelah dan ini diakibatkan oksidasi dalam tubuh berkurang dan jika sel darah merah pada tubuh berkurang. Maka oksidasi ini sangat berpengaruh pada energi tubuh yang dihasilkan dan digunakan untuk beraktivitas.

  • Merasakan sakit kepala
Salah satu yang sering muncul gejala anemia ini adalah sering sakit kepala terus menerus dan ini disebabkan oleh kurangnya oksigen yang diakibatkan oleh kurangnya sel darah merah pada tubuh penderita. Dan sehingga penderita akan sering merasakan sakit pada bagian kepala dan akan merasakan pusing pusing.

  • Pucat pada bagian dalam kelopak mata
Penderita anemia biasanya memiliki salah satu ciri yang timbul pada bagian daerah mata. dan bisa dilihat dengan cara meregangkan bagian bawah pada kelopak mata dan kemudian dilihat dengan seksama jika bagian bawah berwarna pucat maka bisa saja itu merupakan salah satu ciri gejala anemia.

  • Ujung Jari berwarna pucat dan putih ketika ditekan
Ciri penyakit anemia lainnya adalah dengan melakukan tes sederhana dengan cara menekan ujung jari. Dan jika pada orang normal ketika ujung jari ditekan akan memerah dan berbeda halnya dengan seseorang yang menderita anemia. Penderita anemia ketia ujungnya di tekan maka akan berubah menjadi putih dan pucat.
  • Sesak napas
Selain beberapa ciri diatas gejala lain yang akan menunjukkan seseorang menderita penyakit anemia adalah sesak napas karena kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh yang diakibatkan kurangnya sel darah merah menyebabkan penderita anemia ketika melakukan aktivitas sehari hari akan sering merasakan sesak napas, dan itu tentunya harus diwaspadai.
  • Mengalami palpitasi
Pada penderita anemia yang mengalami ciri yaitu palpitasi adalah sebuah istilah dalam medis yaitu gejala denyut jantung yang tidak teratur, dan memiliki kecepatan yang tidak normal dan terlalu kuat, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya penderita anemia mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh, yang berakibat pada peningkatan denyut jantung dan menyebabkan denyut jantung berdebar tidak teratur dan juga cepat.
  • Kekebalan tubuh menurun
Gejala anemia adalah menurunnya kekebalan tubuh yang diakibatkan oleh kurangnya asuupan energi dan penderita biasanya akan mudah sakit dan juga merasakan lelah yang diakibatkan menurunnya kekebalan pada tubuh.
  • Pucat
Ciri anemia lainnya adalah terliht pada wajah penderita pucat dan terlihat kekuningan. Untuk itu kita perlu penanganan dini pada penderita anemia dengan mengenali gejala anemia atau ciri penyakit anemia maka kita bisa lebih tahu dan lebih dini untuk mengetahui keadaan kesehatan pada tubuh yang terkena anemia atau kekurangan darah.
  • Rambut Rontok
Hal ini dikarenakan kulit kepala mengalami kekurangan pasokan makanan untuk kulit kepala sehingga akan terjadi penipisan rambut.
  • Merasakan Mual
Pada penderita anemia ada gejala dimana penderita merasakan mual jika penderita anemia bangun tidur atau gejala ini disebut juga dengan morning sickness.

Gejala Anemiapada umumnya ditandai dengan munculnya beberapa gejala yang telah disebutkan diatas, meskipun gejala tersebut tidak muncul bukan tidak mungkin seseorang mengalami anemia sehingga untuk memastikan terkena anemia atau tidak maka diperlukan pemeriksaan kadar HB. 

Orang yang tidak sadar mengalami anemia juga bisa disebabkan karena terkena ganggguan kesehatan yang mungkin gejalanya hampir sama dengan anemia yaitu darah rendah.
Berbeda halnya dengan anemia, dimana tubuh kekurangan kadar HB, darah rendah yaitu kondisi kerja jantung yang kurang kuat memompa darah yang menjadikan sirkulasi darah menjadi terganggu.

Baik anemia ataupun darah rendah, tidak bleh disepelekan karena mengganggu kondisi tubuh, Pada ibu hamil, anemia meningkatkan resiko terjadinya pendarahan ketika persalinan selain itu pada anak, anemia bisa mengganggu perkembangan kecerdasan anak. Maka dari itu, Anda harus tetap waspada dan tetap berusaha mengontrol kesehatan dengan baik.

Jika Anda, sahabat atau keluarga anda mengalami gejala-gejala anemia seperti diatas langsung saja konsultasikan kepada dokter ahlinya untuk diperiksa dan untuk memastikan apakah hanya gejala penyakit biasa atau merupakan gejala penyakit anemia.

5 Penyebab Anemia Pada Remaja Putri

5 Penyebab Anemia Pada Remaja Putri - Anemia adalah kekurangan sel darah (eritrosit). Anemia yang sering terjadi adalah anemia gizi besi, yaitu anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dari maknan yang dikonsumsi atau karena kehilangan darah yang berlebih dan tidak mampu diganti dengan konsumsi maknan.




Sedangkan pada ciri-ciri anemia yaitu sering merasa pusing, badan lesu dan letih seperti tidak berenergi dan selain itu akan nampak pucat dapa bagian telapak tangan dan mata. Dan otomatis daya tahan tubuh akan menurun.

Anemia banyak terjadi dikehidupan kita para remaja, khususnya pada remaja putri yang rentan diserang anemia. Hal ini dapat terjadi karena putri sedang berada pada pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. 

Selain itu juga beban ganda yang kamu emban adalah mengalami menstruasi, yang berarti juga memiliki kebutuhan untuk menggantikan zat besi hilang bersama darah haid. Namun sebaiknya asupan gizi kamu terpenuhi agar tidak mengalami penyakit anemia. Berikut beberapa Penyebab anemia pada remaja putri, diantaranya :
  • Kebiasaan Makan Yang Buruk
Biasanya para remaja cenderung suka mengonsumsi junk food dan fast food yang padahal jenis makanan tersebut tidak memiliki kandungan gizi yang lengkap dan sebaliknya para remaja juga gengsi untuk memakan makanan tradisional karena sudah tidak mengikuti tren. 

Sebenarnya makanan tradisional lebih mengutamakan bahan bahan dan alam sehingga jelas lebih sehat jika dibandingkan dengan maknan ala budaya barat. Selain itu juga, para remaja sering terpengaruh oleh iklan di tv, para produsen makanan junk food dan fast food sangat melebih lebihkan kandungan yang terdapat dalam makanan diproduksi.

Padahal jika diukut kandungan gizi dengan kandungan bahan tambahan makanan lebih banyak bahan kimianya jika anda memakan makanan tesebut sama dengan seperti halnya anda memakan makanan sampah yang tidak bermanfaat bagi tubuh. 

Apabila anda termasuk remaja seperti itu, dalam jangka waktu lama ketika anda tidak mau mengonsumsi makann lain maka dapat terserang anemia danbiasanya remaja banyak yang hanya suka untuk mengonsumsi makanan tertentu dan sehingga tidak mendapatkan asupan gizi yang bervariasi, maka dengan tidak keragaman makanan yang anda konsumsi makan akan memicu untuk terjadinya penurunan produksi sel darah merah sehingga rentan terkena anemia.
  • Kehilangan Darah Pada Setiap Bulan
Setiap wanita pasti akan mengalami haid setiap bulannya dan ini merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan anemia, mungkin sebagian dari anda tidak menyadari bahwa anda kehilangan darah dengan jumlah yang tidak sedikit. Selain anda keghilangan darah setiap bulannya, anda juga akan mengalami hambatan dalam memproduksi sel darah merah. Agar anda tidak mengalami anemia saat haid, upacat mencegah anemia dapat dilakukan dengan konsumsi tablet  Fe setiap hari pada saat Anda haid. 

Selain itu, Anda juga dapat mengkonsumsi tablet Fe sekali dalam seminggu. ini bertujuan untuk mencegah agar anda tidak sampai menderita anemia. Ketika kelak anda hamil dan melakukan persalinan sudah tidak khawatir lagi dengan kadar Hb yang rendah, pasti anda memiliki kadar Hb yang normal dan dapat melakukan persalinan dengan lancar. 

Pada remaja putri yang mengalami kanker atau terserang malaria, juga rentan untuk kehilangan sel darah secara berlebihan. Maka dari itu, untuk kedua kondisi ini harus mendapatkan perlakuan yang ekstra agar kadar sel darah merah dalam tubuh tetap terjaga.

Produksi sel darah merah dapat menurun pada saat terjadi kerusakan pada daerah sumsum tulang belakang atau asupan Fe yang masuk dalam tubuh berjumlah sangat sedikit. Penurunan produksi sel darah merah dapat terhambat ketika Anda mengalami keracunan atau sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Pada saat Anda sedang menjalankan program diet dan hanya megkonsumsi sayuran, maka dalam jangka waktu yang lama, Anda akan mengalami anemia. Karena makanan hewani dapat memicu produksi sel darah merah sedangkan Anda tidak mendapatkan asupan makanan yang berasal dari hewani.

Anda adalah seorang remaja putri, wanita pada umunya mengalami kehamilan. Nah, ternyata kehamilan juga dapat mengakibatkan anemia. Produksi sel darah merah pada saat hamil malah mengalami penurunan, karena tubuh mendapatkan beban kerja yang lebih berat.
  • Penghancuran Sel Darah Merah Yang Berlebihan 
Produksi sel darah merah antara remaja dan putri sangatlah berbeda. pada remaja putri produksi sel merah jumlahnya lebih sedikit dan rentan untuk terjadi kerusakan sel. Se-Sel merah pada remaja putri yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang akan beredar ke seluruh tubuh. Akan tetapi sel darah merah yang belum matang pun juga dapat dilepaskan untuk beredar ke seluruh tubuh.

Sel darah merah yang masih muda ini akan mudah pecah dan hancur, sehingga remaja putri akan mudah mengalami kekurangan sel darah merah (anemia).Penghancuran sel darah merah yang secara berlebihan dapat disebabkan adanya masalah pada sumsum tulang belakang, seperti limfoma, leukemia atau multipel myeloma. Selain itu, adanya masalah pada sistem kekebalan tubuh juga dapat berpengaruh terhadap produksi sel darah merah.

Ketika Anda sedang menjalani kemoterapi, maka juga akan mengalami gangguan pada produksi sel darah merah. Pada remaja yang menderita AIDS juga akan mengalami gangguan dalam memproduksi sel darah merah.
  • Perdarahan mendadak seperti, mengalami kecelakaan
Pada saat terjadikecelakaan kemungkinan besaer terjadi perdarahan di area tubuh manapun. Ketika perdarahan tersebut terjadi dalam jumlah yang banyak dan tidak segera dapat berhenti maka tubuh akan banyak kehilangan sel darah merah. Apalagi ketika luka yang terjadi di daerah kepala maka darah akan dapat keluar dari tubuh dalam jumlah yang sangat banyak dan pada waktu yang sangat singkat.

Akibat dari kehilangan darah pada saat kecelakaan juga hampir sama seperti ketika anda mengalami haid. Maka dari itu ketika anda atau saudara anda mengalami kecelakaajn sesegera mungkin untuk mengonsumsi tablet Fe dan memberikan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi.

Nah, hal hal diatas adalah beberapa penyebab anemia pada remaja putri yang paling umum terjadi. Maka dari itu anda harus pastikan dan harus sudah tau betapa ruginya ketika mengalami anemia dan oleh karena itu kita harus menjadi putri yang cerdas untuk mencegah anemia menimpa anda.