Selasa, 20 Juni 2017

Ketentuan Donor Darah dan Hal Yang Harus dilakukan Setelah Donor

DONOR DARAH



Donor darah atau penyumbang darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah kemudian digunakan untuk teranspusi darah.



Donor darah di Indonesia diataur oleh peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang pelayanan donor darah yang diatur oleh Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai tujuan sosial kemanusiaan. Donar darah dibawah pengawasan PMI juga dijamin No. 36/2009 tentang kesehatan, bahwa pemerintah bertanggugjawab atas pelaksanaan  pelayanan donor darah yang aman, mudah diakses dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


Untuk bisa mendonasikan darah, hendaknya seseorang harus memenuhi syarat dan mengetahui hal-hal ini.


1. Periksa kesehatan

Bank darah  PMI tidak akan mengambil darah sembarang orang. Kebanyakan negara mensyaratkan donor berusia minimal 17 tahun, dengan berat setidaknya 50 kg atau kurang sedikit dan tidak ada masalah kesehatan. Tekanan darah Anda harus berada pada angka 100-170 (sistolik) dan 70-100 (diastolik). Kadar hemoglobin darah saat pemeriksaan harus berkisar antara 12,5g% – 17g%.
Jika Anda sedang dalam pengobatan antibiotik resep, Anda harus menyelesaikan resep hingga tuntas sebelum mendonorkan darah.
Bagi Anda yang baru saja mendapatkan tato, Anda mungkin akan diharuskan untuk menunggu sampai satu tahun untuk bisa mendonorkan darah.
Jika Anda menderita demam atau flu, tekanan darah rendah (di bawah 80/50), atau jika kadar hemoglobin darah terlalu rendah, Anda tidak bisa mendonorkan darah. Begitu pula dengan pendonor yang mengidap atau berisiko malaria,HIV, Hepatitis B da C, penyakit jantung dan paru-paru, kanker, hipertensi, diabetes, kelaianan darh atau pendarahan abnormal, epilepsi atau kejang, sipilis serta ketergantungan narkoba dan alkohol.

2. Pertahankan kadar zat besi

Kecukupan zat besi akan membuat Anda tetap waspada dan mengurangi risiko pingsan. Jangan lupa makan makanan rendah lemak dan tinggi zat besi satu jam sebelum Anda memberikan darah. Roti gandum, yoghurt non-fat, telur, bayam, dan pisang adalah makanan yang baik disantap sebelum mendonasikan darah.

3. Melawan rasa takut

Pengambilan darah hanya menimbulkan sedikit rasa sakit. Namun, jika Anda tetap merasa takut terhadap jarum suntik, Anda bisa mengalihkan perhatian dengan banyak cara, misalnya mendengarkan musik, atau mengobrol dengan petugas kesehatan.

4. Proses donasi darah minim risiko

Selain berlangsung singkat dan sesuai kaidah kesehatan, setelah Anda mendonasikan darah, Anda akan diantar atau dipersilakan ke ruang istirahat.
Di sana sudah tersedia makanan kecil, dan biasanya ada mi telur, teh manis, dan susu cokelat untuk membantu menjaga kadar gula darah Anda tidak turun drastis dan meminimalkan risiko pingsan.
Anda akan dianjurkan mengaplikasikan kompres es pada area tempat jarum disuntikkan untuk menghindari memar.

5. Minum banyak cairan

Hindari latihan berat dan ingat untuk minum banyak cairan setelah Anda mendonasikan darah. Hindari juga minuman berkafein atau beralkohol karena mereka mengurangi kadar cairan tubuh.
Anda harus menunggu setidaknya delapan minggu atau lebih lama, tergantung pada berat badan dan kesehatan, sebelum boleh mendonasikan darah Anda lagi.

Tata Cara Donor Darah

Agar tercipta disiplin serta meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka terdapat sistem dan mekanisme dalam pelaksanaan donor darah.
  1. Pendonor menyerahkan kartu donor kepada petugas atau juga bagi yang belum memilikinya  petugas akan membuatkan kartu donornya terlebih dahulu.
  2. Petugas akan memeriksa kondisi kesehatan pendonor terlebih dahulu.  Pada tahap ini, tekanan darah, kadar hemoglobin, suhu tubuh, dan nadi donor akan diukur.
  3. Setelah memenuhi syarat sehat menurut dokter, barulah petugas siap untuk mengambil darahnya.
  4. Darah donor yang terkumpul akan dikirim ke laboratorium untuk diproses dan dibagi sesuai kebutuhan. Kemudian donor darah siap untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Indonesia.
  5. Donor darah dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring. Sebuah jarum steril dipasang ke klit bagian siku dalam, selama 8-10 menit. Setelahnya petugas akan menutup area bekas suntikan dengan perban.
  6. Setelah diambil darahnya pendonor dipersilahkan untuk beristirahat  memulihkan diri dengan menikmati makanan dan minuman yang telah disediakan oleh petugas  guna untuk mengisi kembali tenaga.
  7. Pendonor kembali ke bagian admiistrasi ntk mengambil kartu donornya yang telah diisi tanggal peyumbangan dan registrasi oleh petugas.
  8. Setelah itu pendonor bisa pulang dan dapat kembali menyumbangkan darahnya setelah 75 hari tau 2,5 bulan.


Hal-hal yang harus dilakukan setelah donor darah :


  1. Perbanyak asupan cairan dan makanan.
  2. Hindari alkohol selama 14 jam.
  3. Lepas perban setelah 5 jam.
  4. Jika anda mengalami pendarahan angkat lengan anda dan tekan sampai darah berhenti.
  5. Jika terasa sakit kompres dengan es selama  24 jam, tapi apa bila sakit berlanjut kompres dengan air hangat.
  6. Jangan dulu lakukan aktivitas yang berat selama seharian.
  7. Istirahatalah dan jangan lakukan aktivitas apabila merasa pusing, mual dan lemas. Sampai keadaan Anda membaik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar