Jumat, 11 Agustus 2017

Makanan Penambah Darah Untuk Mencegah Anemia

Makanan Penambah Darah Untuk Mencegah Anemia - Penurunan sel darah merah dalam tubuh umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Tubuh anda tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin yaitu substansi dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Oleh karena itu kekurangan zat besi dapat menyebabkan anda merasa lelah dan lemas.


Sumber Zat Besi Penabah Darah

Terdapat dua bentuk zat besi yang diserap tubuh dari makanan yang Anda konsumsi, yaitu:
  • Heme => berasal dari hemoglobin. Umumnya terdapat di dalam bahan makanan hewani seperti daging unggas, daging merah, dan ikan.
  • Non-heme => terdapat dalam bahan makanan nabati seperti kentang, sayuran berdaun hijau, antara lain bayam, biji-bijian seperti wijen, dan buah-buahan kering, seperti kismis.
Zat besi lebih mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi non-home yang berasal dari sumber nabati. Penyerapan juga akan lebih mudah jika makanan yang mengandung zat besi dikonsumsi dengan dukungan vitamin C yang banyak terdapat didalam buah buahan dan sayur sayuran seperti tomat, jeruk, mangga dan brokoli.

Agar tubuh tidak kekurangan darah sebaiknya biasakan untuk mengonsumsi makanan penambah darah yang kaya akan zat besi. Dan berikut adalah beberapa kelompok makanan yang dapat menjadi penambah darah tubuh anda. 
  • Kacang polong
  • Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam
  • Seafood,  seperti tiram, udang, sarden.
  • Daging unggas, seperti ayam, bebek.
  • Sereal yang sudah diberi kandungan tambahan zat besi.
  • Daging merah, seperti daging sapi daging kambing, hati.
Penambah Darah Sesuai Usia 

Beikut beberpa kelompok usia yang memerlukan perhatian khusus dalam asupan makanan penambah darah, diantaranya sebgai berikut :

Pada Bayi
  • Bayi memerlukan sekitar 11 mg zat besi per hari.
  • Pemberian ASI atau susu formula yang diperkaya dengan zat besi sangat dibutuhkan untuk mencegah kurang darah. Sebisa mungkin berikan ASI hingga bayi berusia 12 bulan.
  • Setelah usia setahun, pastikan si kecil tidak terlalu banyak mengonsumsi susu, karena justru dapat mengurangi porsi makanan lain seperti makanan kaya zat besi.
  • Hindari susu sapi karena bukan merupakan sumber zat besi yang terbaik untuk bayi di bawah 1 tahun. Sebisa mungkin hindari juga susu kambing dan susu kedelai sampai bayi Anda berusia setahun.
  • Sejak usia 6 bulan bayi sudah dapat diperkenalkan dengan makanan padat pendamping ASI (MPASI). Berikan si Kecil makanan yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.
Pada Balita dan Anak - Anak

Setelah usianya setahun, balita dapat diberi susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai tiap hari, namun sebaiknya tidak lebih dari 0,2 liter. Sementara setelah usia 2 tahun, lebih baik berikan susu rendah lemak sebagai sumber zat besinya. 
  • Berikan daging tanpa lemak dan sereal serta roti yang mengandung zat besi.
  • Anak-anak berusia 4-8 tahun membutuhkan sekitar 10 mg zat besi dan untuk usia 9-13 tahun sekitar 8 mg.
  • Selain itu, jangan lupa berikan buah-buahan dan vitamin yang kaya vitamin C untuk penyerapan zat besinya.
Pada Pria dan Wanita Dewasa
  • Konsumsi buah dan sayuran kaya vitamin C.
  • Pria dewasa membutuhkan sekitar 8 mg zat besi per hari.
  • Remaja pria memerlukan sekitar 11 mg zat besi sedangkan remaja wanita 15 mg per hari.
  • Wanita dewasa membutuhkan sekitar 18 mg zat besi per hari hingga mencapai menopause yang mana kebutuhan zat besinya menurun.
Jika anda belum cukup dengan informasi ini, anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan suplemen zat besi atau penambah darah. Dan asupan zat besi penambah darah dapat berubah pada situasi tertentu, seperti wanita menjalani masa kehamilan dan butuhbanyak zat besi. Berkonsultasi ke dokter bisa membuat anda dapat menghindari risikokurang darah dengan asupan nutrisi yang tepat. 

1 komentar:

  1. Very informative post, and its very thoughtful of you to share. Greetings!

    BalasHapus